Archive for Desember 2016
filsafah
”aku melihat hidup orang lain
begitu nikmat, ternyata dia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah”
“aku melihat hidup teman-temanku
tidak ada duka atau kepedihan, ternyata dia hanya pandai menutupi dengan
bersyukur”
“aku melihat hidup saudaraku
tenang tanpa ujian, ternyta dia begitu menikmati badai ujian dalam kehidupannya”
“Aku melihat kehidupan temanku
begitu sampurna, ternyata dia selalu tunduk kepada ALLAH untuk bergantung”
“maka aku merasa tidak perlu iri
hati dengan rijeki orang lain, mungkin aku tidak tahu dimana rejekiku. Tapi rejekiku
tahu dimana diriku”
“dari lautan, bumi dan gunung. Tuhan
telah memerintahkannya menuju kepadaku”
“Tuhan yang maha pengasih
menjamin rijekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku”
“amat keliru bila berkeyakinan rejeki
dimaknai dari hasil bekerja, karena bekerja adalah ibadah, sedang rijeki itu
urusan-NYA”
“Melalaikan kebenaran demi
mengkhawatirkan yang dijamin-NYA, adalah kekeliruan yang besar”
“manusia membanting tulang,
demi angka simpanan gaji, yang mungkin
besok dia tinggal mati”
“rejeki tidak selalu terletak
pada pekerjaan kita, sang pencipta menaruh berkat sekehendak-NYA”
“ikhtiar itu perbuatan”
‘rejeki itu kejutan”
“dan yang tidak boleh dilupakan,
tiap rejeki kita akan ditanya kelak. Darimana dan digunakan untuk apa. Karena rejeki
hanyalah “hak pakai” bukan”hak milik”.